Rabu, 23 Maret 2016

The Q word

gender.wikia.com

 I'm still alive, people. 

Oh my God,gue gak percaya akhirnya gue nulis setelah ratusan abad. School has been overwhelming. My final year in primary and middle school wasn't even close to what I feel now. Gue juga nemu waktu buat blogging gara-gara ada libur paskah.

Anyway, I don't know about you, but I feel like 22 LGBT+ community has been gaining popularity lately. Dari masalah SGRC sampe perdebatan di TV OON nasional, masalah LGBT+ mulai menarik perhatian masyarakat Indonesia. I'm happy that Indonesia has finally open up about LGBT, meskipun tekanan darah gue naik karena masih banyak stigma, diskriminasi, mitos, dan miskonsepsi mengenai komunitas LGBT+. But, as a Queer woman, gue merasa tertinggal di diskusi ini. In every discussion, literally. Bahkan diskusi yang bersifat edukatif dan positif pun sering banget meninggalkan huruf Q. Gue aja sebagai bagian dari komunitas queer merasa left out, apalagi huruf I dan A yang lebih jarang didiskusikan?

Wait a minute.

What the fuck is queer? Bukannya orientasi seksual cuma ada hetero, bi, lesbian, dan gay, dan identitas gender hanya ada pria* dan wanita*?

Jaman dulu, istilah queer digunakan sebagai slang untuk menghina orang yang bukan cishet dan atau yang ekspresi gender dan orientasinya tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Tapi istilah queer telah diklaim kembali sebagai identitas. Menurut gue pribadi, queer adalah identitas seksual yang bukan cisgender dan atau bukan heteroseksual. But in this case, queer merupakan umbrella term untuk orang-orang yang bukan cisgender dan atau hetero, tapi juga bukan bagian dari LGBT. Boleh dibilang seksualitas orang-orang queer lebih kompleks dibandingkan orang gay dan atau orang trans. Bukan berarti orang gay atau trans tidak boleh mengidentifikasikan diri sebagai queer. In short, orang-orang dari komunitas LGBT mungkin juga mengidentifikasikan diri sebagai queer, tapi queer belum tentu bagian dari LGBT.

Sekarang, banyak orang menggunakan queer, genderqueer, dan non-binary gender ketika mereka tidak mengidentifikasikan diri mereka sebagai wanita maupun pria. Banyak juga identitas gender yang sebenarnya termasuk dalam gender non-binari, tapi lebih spesifik. Untuk memperjelas, gue akan menggunakan analogi pelajaran biologi. Zoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari binatang. Jadi zoologi merupakan bagian dari biologi, tapi zoologi tidak sama dengan biologi karena biologi merupakan ilmu yang sangat luas.

Berikut adalah beberapa contoh gender non-binari:
Agender: Orang yang tidak punya gender.
Androgyne: Orang yang merasa feminine dan maskulin.
Bigender: Orang yang mengidentifikasikan diri sebagai pria dan wanita.
Demi-boy: Orang yang setengah pria dan setengah selain pria.
Demi-girl: Orang yang setengah wanita dan setengah selain wanita.
Genderfluid: Orang yang gender-nya berubah-ubah. Mereka bisa saja mengidentifikasikan diri sebagai pria lalu berubah sebagai agender.
Genderflux: Orang yang intensitas gender-nya berubah-ubah.
Neutrosis: Orang yang gender-nya netral.
Polygender: Orang yang punya empat gender dan lebih.
Trigender: Orang yang punya tiga gender.

Untuk selebihnya, lu bisa melihat post tumblr ini. Trust me, masih banyak identitas gender yang ada di dunia ini. And they are not trans, woman, or man.

Sekarang setelah lu tahu the Q word, gue harap komunitas queer juga akan dilibatkan dalam diskusi mengenai orang-orang yang bukan cisgender dan hetero. We exist, people. It feels damn lonely when people talk about LGBT yet we are continually erased.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar