Kamis, 08 Mei 2014

Artikel Sok Intelek dan Filosofis Mengenai Tuhan dan Agama

 
Percaya gak percaya, gue berpikir dan bertanya tentang hal-hal filosofis ketika gue BAB.  Gue ngebet banget jadi kaum intelek kayak mbah Plato dan mbah Aristotles sampe gue mikir hal filosofis ketika gue cebok.  

Saat gue cebok, gue bertanya kepada diri sendiri kenapa manusia membutuhkan rasa dicintai dan dihormati.  Lalu gue sadar bahwa Tuhan sendiri membutuhkan dua perasaan itu.  Tuhan dicintai dan dihormati oleh mahluk-mahluk busuk dan fana alias manusia.  

Menurut pelajaran agama Katolik dan Kristen, manusia merupakan citra Allah.  Karena itu Allah membrikan akal budi, hati nurani, dan kebebasan.  Pelajaran itu terus diulang sampe gue kelas 1 SMA, bahkan gue udah bosan dengernya.  Kenapa gak dibahas kalau manusia merupakan citra Allah, Tuhan, atau Realitas Tertinggi karena Allah pun butuh rasa dicintai dan dihormati.  Kalau Tuhan tidak butuh dihormati dan dicintai, mengapa Ia menyuruh umat-Nya untuk menyembah-Nya dan menghukum mereka yang tidak menyembah-Nya?  Setidaknya saya tahu bahwa hal seperti ini tertera di Al-Quran dan Alkitab.  Bahkan dewa Syiwa akan menghukum manusia bila mereka tidak menyembah atau memberikan sesajen kepada Syiwa dalam jangka waktu tertentu.  Sekarang gue tahu asal narsisme dan ego.

To be honest, I'm an agnostic, agama gue cuma buat identitas semata.  Pertama, gue tipe orang yang seeing is believing, bukan believing is seeing.  Kedua, gue orang yang suka bertanya hal-hal filosofis, agama, dan masalah sosial.  Ketiga, selalu ada suatu hal yang gak sreg dengan gue dari kelima agama di Indonesia.  Keempat, gue kecewa dengan kitab suci dan kehidupan nyata.  Di kitab suci, orang baik dikasih berkat oleh Tuhan (entah dalam bentuk apapun) dan orang jahat diberikan hukuman.  Tapi apakah di kehidupan nyata seperti itu?  

God has some sense of humor too.  Seseorang di internet pernah mengatakan bahwa jika Tuhan tahu mana yang akan 'selamat' dan mana yang 'tidak selamat', lalu mengapa Tuhan tetap menciptakan yang 'tidak selamat'?  That, ladies, gentlemen, and bencong, why God has sense of humor.  Terkadang gue bertanya kenapa Tuhan menciptakan kehidupan.  Mungkin wifi di surga lagi mati terus Tuhan bosen, versi terbaru The Sims dan Guitar Hero belum keluar, gadget-Nya mati, kuota-Nya abis, atau mungkin Ia memerlukan lebih banyak fans.  Jawaban yang paling gue takutkan adalah kalau Tuhan menciptakan kehidupan dan manusia agar Ia bisa bermain 'catur' dengan setan. 

Gue tidak tahu di agama lain, tapi agama Kristen dan Katolik mengajarkan bahwa manusia diberikan kebebasan.  Gue tahu kebebasan yang dimasud adalah manusia bebas menggunakan sumber daya alam semaksimal mungkin.  Tapi ada hal-hal yang berkontradiksi dengan pernyataan bahwa manusia diberikan kebebasan.  Jika Tuhan memberikan kita 'kebebasan', kok bisa gue sering mendengar kalimat "tidak sesuai dengan kehendak Tuhan"?  Kalimat tersebut dengan pelajaran yang gue terima tentu saja berkontradisi.  Kesimpulan yang bisa gue capai adalah Tuhan menyediakan alat dan memegang blueprint bagi manusia dan manusia lah yang merangkan dan menjalankan 'mesinnya'.  Tapi apakah mesin itu bisa berjalan atau tidak, manusia tidak akan pernah tahu karena rancangan aslinya dipegang Tuhan. 

Lagipula kalau soal kebebasan, gue merasa bahwa yang bebas itu malah tumbuhan.  Tumbuhan tidak punya akal budi, hati nurani, dan mereka tidak tahu malu dalam ketelanjangan mereka.  Which means, mereka tidak akan pernah malu dengan jati diri mereka dan mereka tidak dihantui oleh berbagai pikiran atau perasaan bersalah.  Terkandang hewan punya kehendak untuk bebas dari tuannya, tapi tumbuhan tidak punya 'kehendak untuk membebaskan dirib'.  Karena itu mahluk yang bebas adalah tumbuhan.

I almost became an atheist.  Tapi yang menghentikan gue menjadi ateis adalah pancaindra dan logika gue.

Ceritanya, ada tante-tante girang yang main flappy bird.  Dia sekarang sadar kalau hpnya keren banget (walaupun ternyata esia hidayah doang).  Lalu dia berpikir bahwa manusia lebih hebat dan canggih daripada gadget manapun karena manusia lah yang menciptakan mereka.  Dia juga berpikir mengenai kehebatan alam.  Pasti ada kekuatan yang sangat hebat untuk menciptakan alam semesta beserta isinya.  Why?  Gadget tercanggih pun gak bakal ada kalau gak ada yang menciptakan.  Begitu juga dengan alam semesta beserta isinya, pasti gak bakal ada kalau gak ada yang menciptakan.  Ingat, tiada yang muncul dari ketiadaan.  Si tante-tante girang pun ke toilet dan boker.  Dalam proses bokernya, akal sehat dan logikanya bisa menerima konsep eksistensi Tuhan.  Lalu, dia pergi cebok.

Mungkin gue terlihat menghina dan tidak percaya kepada Tuhan, tapi itu terserah persepsi lo semua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar